Lorem Ipsum Dolor .......

Lorem ipsum lorem ipsum lorem ipsum lorem ipsum.......

Si Kembar yang Beda Peranakan

Si Kembar yang Beda Peranakan


Hati-hati mata Anda ketika menatap Honda CBR 150R. Bisa-bisa motor jenis sport yang dilirik itu, bukan dari Jepang, tak lain Minerva R150SE. Atau sebaliknya, sulit menebak yang mana Minerva saat berada di antara CBR.

Sebab, motor jenis sport dari Jepang itu punya kembarannya. Desainnya bagaikan pinang dibelah dua. Namanya Minerva R150SE. Uniknya, motor ini peranakan China dan Jerman.

Dalam kolaborasi ini, negeri tirai bambu yang memproduksi mesin menggandeng perusahaan shockbreaker dari Jerman Minerva Sachs. Menariknya, harganya dibanderol Rp 16 jutaan, sedangkan CBR 150R dilego Rp 36 jutaan dan kedua-keduanya begitu banyak diminati, dan di milis pun ramai dibahas.

Supaya enggak penasaran, Em-Plus coba membedah kelebihan dan kekurangan dari kedua motor itu.

Kesamaannya
Soal desain sudah disebutkan di atas, mirip plek…plek…plek. Begitu juga spidometernya. Yang membedakan, pojok sebelah kanan. Kalau Minerva ada indikator penunjuk voltmeter untuk mengukur kondisi aki (baterai), CBR memiliki penunjuk suhu mesin karena mesin Honda dilengkapi dengan sistem pendinginan. Pantas kalau benderolnya di atas Rp 30 juta lantaran menawarkan liquid cooled alias radiator.

Minerva R150SE juga pakai. Hanya, itu bukan buat pendinginan dapur pacu, melainkan kelancaran sistem sirkulasi oli, populernya disebut oil cooler.

Kemiripan lainnya tampak pada sistem rem belakang, sama-sama mengadopsi rem cakram. Kecuali depan, kaki CBR menganut teleskopik, sedangkan R150SE dengan model upside down. Ketika dites, soal kelincahan, handling, dan redaman, teleskopik tidak kalah sama upside down.

Perbedaan
Mesin sama-sama berkapasitas 149 cc, tetapi teknologinya yang lain. Honda berkonsep double overhead camshaft (DOHC). Jadi, dua noken as untuk menggerakkan kinerja buka tutup klep. Kemudian ia menggunakan 6 tingkat percepatan.

Adapun Minerva mengusung konsep single overhead camshaft (SOHC). Sementara itu, pola pengoperasian gigi persneling punya 5 tingkat percepatan model sport tulen. Jadi, gigi satu ke bawah, untuk pindah kedua, tiga, dan seterusnya dicungkil ke atas.

Dari uji coba kemampuan jalan, R150SE jauh di bawah CBR. Untuk akselerasi 0-60 km/jam, Honda bisa menembus waktu 4,02 detik, sedangkan R150SE jauh di atas, apalagi untuk kecepatan 0-100 km/jam, Honda mampu mencatat 6,80 detik.

Kesimpulannya, mahalnya harga CBR 150R memang tidak bohong. (Eka)*


sumber: http/ Kompas.com

1 komentar:

Posting Komentar