Lorem Ipsum Dolor .......

Lorem ipsum lorem ipsum lorem ipsum lorem ipsum.......

Honda Tiger Model Yakuza

Honda Tiger Model Yakuza


Pengalaman pernah tinggal di Jepang membuat Deny melampiaskan kekangenannya pada Honda Tiger 2003 miliknya. Dari semua yang ada di negeri Matahari Terbit itu, ia terkesan dengan Yakuza. Gerombolan mafia yang doyan main potong. “Pilih tema itu, pokoknya Jepun dan gahar,” bilang Deny.

Kebetulan Agus Djanuar, sang builder yang doyan potong bodi motor, pas menerima tawaran dari Deny. “Motor ini nggak dipotong habis sasis jadi buntung lantaran si empunya ingin tetap bisa dipakai boncengan,” papar Agus. Malah Agus menyisipkan sedikit cita rasa Eropa.

Kombinasi ini terlihat pada sepatbor depan dan sayap tangki yang berdesain lancip berkiblat ke Jepang. Sedang unsur Eropa tampak pada lekuk-lekuk halus namun dinamis.

Pembentukan berikutnya pada pembentukan deltabox. Sengaja oleh Agus dikasih deltabox agar nyambung dengan desain sayap tangki, tidak bikin lancip. Demikian alasan Mr. DJ – biasa Agus disapa, meski tidak pernah main DJ.

Begitu juga buntut belakang, ekor double seater ini seirama dengan bagian depan yang punya lekuk sederhana. Manis disandingkan lampu variasi dan punya bentuk nungging dengan pemotongan sasis mulai center backbone. Gantinya dikasih sasis baru dengan pipa sebagai dudukan bodi belakang.

Kaki-kaki juga dikasih kombinasi Asia Eropa. Kaki depan dijejali komponen dari Timur, mulai sokbreker depan terbalik atau upside down, pelek hingga perangkat deselerasi atawa rem comot Suzuki GSX750. Terakhir, buritan dijejali swing-arm Cagiva Mito kombinasi pelek Honda CBR400 dan monosok Kawasaki ZXR1000.

Satu hal yang patut diacungi jempol dari garapan Agus, yakni setang custom yang lebarnya 80 cm ada spion dan seinnya. Di sini, safety masih diperhatikan oleh Agus. “Material menggunakan pipa bulat berdiameter 22,4 mm,” jelas Agus yang bos rumah modifikasi X-K Bike Design itu. (Andika)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax 120/70-17
Ban belakang : Battlax 160/60-17
Pelek depan : GSX750
Pelek belakang : CBR400
Setang : Pipa 80 cm
Knalpot : Custom
Tangki : Handmade
X-K Bike Design : 0816-6929-64


Sumber: http/ Kompas.com

Honda Tiger Jadi Streetfighter Ala Yamaha R6

Honda Tiger Jadi Streetfighter Ala Yamaha R6


SETEKAH setahun vakum, Rexindo Auto Custom (RAC) muncul kembali di belantika modifikasi sepeda motor. Rumah modifikasi dari Yogyakarta ini menunjukkan karyanya melalui Honda Tiger milik Arfan dari Brebes (Jatim) yang diubah menjadi model streetfighter ala Yamaha R6.

Di sini penggawang RAC Rizal ingin mempertontonkan kesempurnaan detail dan finishing. Namun ciri khas RAC yang telah dikenal banyak orang, pemakaian barang custom, menurut Rizal yang Sarjana Teknik Mesin ini tetap dipertahankan.

Selama ini, setiap memodifikasi RAC acap menggunakan pelat galvanis. Pada Honda Tiger inipun, lanjut Rizal masih kentara seperti pada tangki, lengan ayun (swing arm), sepatbor dan fairing.

Untuk lengan ayun memang memakai besi pelat sebagai bahan utama dan diperkokoh lagi dengan balutan pelat galvanis. Untuk rumah lampu depan dan belakang dibikin dari bahan fiberglass. Tapi khusus yang belakang, bahannya khusus, yakni fiber cair merah.

"Dengan bahan cairan ini akan mudah mencetak sesuai yang diinginkan. Selain itu, juga aman bagi kesehatan dibandingkan dengan fiber biasa,"jelas pemodifikator yang beralamat Jl. Wahid Hashim No.212 Depok, Sleman, Yogyakarta ini.

Lampu sein dicomot dari Honda Supra X 125. Rizal sengaja menggunakan produk lokal agar jika pecah mudah menggantikannya. Tampilan motor tambah gahar dengan pemakaian knalpot Yoshimura dipadu rem cakram ganda di depan, menguatkan streetfighter sejati. (Ry@n)


Sumber : http/ Banjarmasin post.co.id

Hadang Kawasaki Ninja 250R, Yamaha siapkan YZF-R250


Hadang Kawasaki Ninja 250R, Yamaha siapkan YZF-R250


Well.. ada gula ada semut…. ada yang sukses nggak boleh dibiarin terlalu lama… !!! Mungkin itu pameo yang terjadi di bikez market…!!! Setelah Kawasaki Ninja 250R… sukses hampir diseluruh penjuru dunia… akhirnya mengundang kompetitor lain ingin juga mencicipi segment market 250cc…!!! Pihak Yamaha sendiri begitu optimiz, di segment 250cc pun …. product Yamaha YZF-R250 dapat bersaing dengan Kawasaki Ninja 250R…!!! Terlebih lagi product Yamaha YZF-R125 terbukti cukup sukses di pasaran… !!! Dari design dan performance nya pun lumayan menjanjikan… !!!

Body yang digunakan pada YZF-R250 hampir sama persis seperti YZF-R125… !!! Perbedaan utama yaagh hanya engine…!!! Yang menjadi rumours kira-kira engine yang akan digunakan apa… untuk dicangkokkan di YZF-R250 yang baru… !!! Yaagh apapun enginenya.. menurut gue secara design sih YZF-R250 yang sama persis dengan YZF-R125… mempunyai ciri khaz tersendiri.. dan dapat bersaing dengan Ninja 250R… !!!

Kalau gini ceritanya, … menurut gue sih Kawasaki kudu cepat mengambil langkah untuk memanfaatkan ‘first mover’ khususnya market di Indonesia…!!! Saat ini dibenak konsumen masih terjadi kebingungan dari masalah harga dan indent yang lumayan panjang…!!! Belum lagi, karena nggak ada pesaing, beberapa dealer sudah mulai memanfaatkan demand yang ada.. untuk mulai mendongkrak harga…!!! Kalau begini teruz,.. waspadai efek negatif yang bakalan terjadi dari ‘first mover’… dimana konsumen bakalan hengkang… sewaktu ada pilihan lain yang menggiurkan… abizan udah saaakiiiiiittt hattttiiiiiiii seh…!!!


sumber : http://triatmono.wordpress.com

Motor Listrik Dengan Rangka Pesawat

Motor Listrik Dengan Rangka Pesawat


Jakarta
- Bagi Anda yang malas untuk bersepeda karena 'takut capek', namun, tidak mau merusak lingkungan dengan menggunakan kendaraan yang beremisi 'berat', Zero X dari Zero Motorcycle sepertinya dapat menjadi solusi cerdas untuk Anda. Sebab, motor ini dapat memberikan keleluasaan berjalan tanpa takut menyumbang emisi yang buruk bagi lingkungan.

Motor anyar tersebut baru saja dirilis, setelah pada 2008 ini mendapat respon yang bagus dari para 'pecinta lingkungan'.

Pada versi barunya ini, Zero X mendapat beberapa penyempurnaan yang akan membuat orang lain jadi iri bila melihatnya. Seperti pada bagian rangka dan suspensi. Bagian ini bahkan menjadi sangat kuat karena menggunakan struktur yang terbuat dari alumunium 'kelas pesawat terbang', namun tanpa mengorbankan berat kendaraan. Sebab, kendaraan ramah lingkungan ini hanya memiliki berat 151 lbs.

Motor listrik yang terdapat di bagian roda belakang pun dapat menyemburkan tenaga hingga 23 hp dengan torsi mencapai 50 lb-ft. Dan dengan energi yang disimpan pada sebuah paket baterai 2 kWh lithium ion, motor ini dapat berjalan sejauh 40 mil walau hanya di charge selama dua jam saja.

Zero X dapat dimiliki dengan harga $ 7.450 hingga akhir tahun ini. Sebab, setelah akhir tahun, harga kendaraan ini akan meningkat $ 300. ( syu / syu )

Sumber: http://m.detik.com

MODIFIKASI MOTOR UNTUK PEMULA




Banyak di antara kita yang suka modifikasi motor (modif), namun banyak pula yang tidak. Rata-rata yang mengaku suka malah menjadikan hobi. Bahkan banyak pula yang akhirnya jadi maniak modif. Sebaliknya, yang tidak senang modif menganggap modif berbahaya dan menimbulkan biaya lebih (boros). Nyatanya, hampir-hampir semua motor sudah mengalami modifikasi sedikit atau banyak. Mungkin orang tidak menyadari telah melakukan modif karena tampilan motor masih standar. Padahal sejumlah item telah mengalami perubahan. Ganti busi yang lebih kuat, ganti stang yang lebih nyaman, ganti model lampu yang lebih cakep dan terang adalah modif sederhana. Karena itu, yang penting dari modifikasi adalah tujuan dan fungsinya. Tujuan modifikasi yang baik adalah meningkatkan kinerja dan tampilan motor sehingga lebih aman, nyaman, cepat, dan gaya. Lebih aman karena modifikasi yang baik akan menggunakan alat yang biasanya after market atau limbah copotan motor import yang kualitasnya lebih baik. Lebih cepat karena dengan modifikasi, baik kapasitas mesin bisa dimaksimalkan, atau kemampuan pengendalian (handling) lebih dioptimalkan. Nah, terutama ini: lebih gaya. Dengan modif, tampilan standar ga lagi culun. Perpaduan berbagai asesori maupun piranti body, ajrutan, cat, dsb, bisa membuat motor benar-benar menarik: lebih macho atau manis, tergantung selera. Tentu saja modif butuh biaya. Tapi seperti slogan lama “there is something money can’t buy”. Kepuasan adalah segalanya…. So, kata kuncinya adalah modif ringan, sedang, berat, dan ekstrem. Tinggal pilih sesuai selera dan kantong.


Mungkin banyak di antara kita yang ragu apakah Scorpio cukup bagus dimodifikasi. Alasannya bodi motor ini cenderung kaku dan sulit dicarikan komponen modifikasi yang tepat. Tentu saja asumsi ini keliru. Justru karena motor ini memiliki karakter yang spesifik, maka modifikasinya bisa lebih terarah. Model dan basis mesin enduro yang diwarisi dari motor supercross Yamaha, membuatnya sangat pas untuk dipermak supermoto. Tinggal cari swing arm yang sedikit lebih panjang dan sok depan yang lebih tinggi, beres sudah. Jika ingin lebih pas lagi, ban depan belakang dibekali velg 17-17 yang sedikit lebar dan ban balap. A supermoto was born! Namun bagaimana jika ada yang menginginkan aliran modifikasi yang lain, namun juga tidak wagu? Boleh simak hasil modifikasi saya bersama seorang teman yang kebetulan pemilik motor ini di Jakarta. Motor ini boleh disebut mengusung tema streetfighter minimalis. Karena itu beberapa aspek utama seperti bodi dan lampu tetap dipertahankan. Cukup mengganti komponen kaki-kaki yang sedikit lebih besar, namun tetap dipilih yang mendekati dimensi dan model asli Scorpio. Wajar saja, pemiliknya dulu doyan speed-touring dengan motor lamanya, Thunder 250 yang dikenal garang dalam perjalanan panjang. Namun menurutnya, Thunder agak memble di jalur pendek dalam kota. Doi lalu memilih Scorpio Z yang gesit dan bertenaga badak guna melepas hasrat putaran bawah-atas di perjalanan dalam maupun luar kota. Karena itu, modifikasi kaki-kaki harus bisa mempertahankan kemampuan ”berlari” kencang. Sok Lebar FXR Untuk memperoleh proporsi sekaligus menjaga bobot, dipilih sejumlah komponen kaki-kaki FXR. Mulai dari sok depan, swing arm, hingga velg dan cakramnya. Sok depan FXR yang paling lebar di kelasnya sehingga memiliki stabilitas yang bisa diandalkan pada saat menikung maupun melakukan pengereman. Lebar segitiga sok ini sama dengan milik Thunder 250 yang bertipe teleskopik maupun RS 125 yang model upsidedown. Yang membedakan ketiganya hanyalah dimensi as sok. Makin besar tentu saja makin stiff (kaku dan kuat). Dimensi as yang agak kecil juga berarti lebih ringan. Kelebihan lain, sok depan ini memiliki balancer yang lumayan besar di tengah antara roda dan segitiga bawah sehingga getaran mesin 4 tak yang gahar bisa diredam. Sudah jadi pengetahuan umum jika beberapa motor 4 tak ber-cc besar seperti Tiger dan Scorpio diproduksi dengan segitiga kecil. Akibatnya bukan saja kurang manis, tapi juga getaran sok hingga sok ban depan lumayan terasa. Memilih sok FXR juga berarti mengurangi resiko ejekulasi dini. Lho? Karena sok ini masih terbilang muda dibanding rata-rata limbah sok moge yang usianya 10-20 tahun. Lebih gesit naik-turun dan resiko apkir bisa ditepis. Sparepartnya pun masih tersedia jauh leebih banyak dibanding misalnya jika anda menggunakan sok moge. Sebab anda harus berburu sparepart sok moge bila terjadi kerusakan. Banana-Unitrack Memilih swing arm selalu gampang-gampang susah jika anda melakukan modifikasi. Jika anda teledor bisa saja memilih arm tanpa unitrack alias monosok konvensional. Padahal monosok jenis konvensional seperti limbah Hornet 125 atau TZM justru mengurangi stabilitas dan pengendalian motor modifikasi. Pengalaman banyak pemakai monosok konvensional menunjukkan seringnya ban motor kehilangan traksi. Resikonya slip yang membahayakan pengendara maupun pemakai jalan lainnya. Lalu mengapa memilih arm FXR yang aslinya tidak berunitrack? Simple saja. Pertama, swing arm FXR memiliki model banana yang unik. Tidak begitu melengkung dan panjang, serta pas model dan ukurannya dengan Scorpio. Model setengah pisang (semi-banana model) memiliki lekuk yang pas dengan bodi samping-belakang dan model tangki Scorpio yang cenderung kotak. Ini sama saja dengan kecocokan arm Aprilia RS 125 dengan model tangki dan bodi samping belakang Tiger. Hasilnya akan tampak sebuah garis X dari buntut dan arm menuju tangki dan sok depan motor. Kedua, panjang arm FXR cuma berselisih +4 cm dari arm asli Scorpio. Jika menggunakan arm Aprilia RS akan molor sekitar 7 cm dan arm mito akan molor 12 cm. Hasilnya ujung ban dan buntut akan sejajar sehingg tak ada lagi kesan buntut ngejar ban. Lagi pula stabilitas akibat sedikit bertambah panjangnya arm akan diperoleh, tanpa perlu mengurangi handling dan kegesitan Scorpio yang selegendaris RX King itu. Namun berhubung arm FXR aslinya masih menganut sok konvensional, maka perlu dibuatkan unitrack. Dalam kasus ini bukan hal sulit karena bisa memanfaatkan unitrack dan sok bawaan asli Scorpio. Tinggal buatkan braket yang pas, maka stabilitas dan kenyamanan bisa diperoleh. Namun hati-hati dalam letak dan pengelasan jika tidak ingin pemasangan braket sia sia dan gampang copot. Ketiga, arm yang dipilih pemilik motor ini sangat mulus. Apalagi kebetulan sudah dikrom yang lumayan paten. Tampilan manis pun bisa diperoleh. Juga tampak elegan karena serasi dengan komponen-komponen lain yang juga kinclong. Racy Palang 5 Saat sang pemilik bersikeras memasang velg orie FXR di motor ini, saya tidak lupa bertanya. Bahkan beberapa kali. Apa yakin tidak ingin menggunakan velg GSX 400 atau Aprilia RS 125 yang lebih lebar dan gahar? Rupanya kawan saya ini lebih fanatik dengan merek Jepang yang disandang FXR. Menurutnya velg Enkei bawaan FXR sangat ringan dan kuat. Maklum saja velg ini masih asli made in Jepang. Keuntungan lain ukuran ring velg berpalang 5 ini adalah 17 inchi depan belakang. Maka nuansa speed bisa diraih dan tentu saja tidak pasaran untuk Scorpio. Apalagi ditambah cakram lebar 290 FXR depan dan 230 belakang yang paten, tinggal tambah Brembo untuk depan dan Nissin moge untuk belakang, langsung ciet! Untuk menambah kesan gahar, velg depan menggamit Battlax BT 39 90 depan dan BT 45 130 belakang. Tak pelu seken-sekenan, sebab stok di Jakarta cukup banyak untuk merek dan tipe ini. Cukup dengan 900 ribu, maka slogan “no power without control” menjadikan motor ini gahar, kencang, dan sekaligus aman… Nikmati terus sensasinya bro!!!! Data Modifikasi: Fork dan segitiga sok depan: Teleskopik Suzuki FXR 150 Swingarm: Banana Suzuki FXR 150 (dikrom) Sok belakang/unitrack: Orie Scorpio Velg depan-belakang: Suzuki FXR 150 Cakram+kaliper rem depan: FXR dan Brembo Aprilia RS 125 Cakram+kaliper rem belakang: FXR dan Nissin (CBR) Ban depan: Bridgestone Battlax BT 39 90/70/17 Ban Belakang: Bridgestone Battlax BT 45 130/70/17